Sambas-BNI.co.id
Kasus Penganiayaan yang menimpa seorang warga Dusun Sungai Tengah Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas ,kemudian terduga pelaku sudah di laporkan ke Polres Sambas oleh pihak korban.(20/10/2025)
Dugaan kekerasan yang di alami korban (H Parida) di lokasi gedung serba guna Sungai Tengah pada Selasa 30 September 2025 pada saat berlansung pemilihan kepala dusun.Dari hasil informasi yang di himpun dan berdasarkan keterangan saksi korban di kutip dari media online Rajawali Borneo.com ,pihak saksi (fariah) menyampaikan di media tersebut, dimana pelaku bernama Markal telah melakukan kekerasan mencekik korban,dan korban (H Parida) hampir dikarungkan.Kemudian keterangan saksi lain, korban mengalami kekerasan pisik sempat di rawat di RSUD Sambas selama 3 hari.
Atas kejadian tersebut ,salah satu warga sungai tengah (Juhardi) menyampaikan klarifikasi melalaui rekaman video,dan rekaman video tersebut pun sudah beredar di masyarakat.
Dalam isi rekaman video,Juhardi membeberkan sesungguhnya kronologis kejadian,dimana menurut Juhardi tindak kekerasan yang di tuduhkan oleh saksi korban ke pelaku Markal itu tidak benar,karena saat kejadian saya ada di lokasi dan sedang bersama Markal,terang Juhardi.
Kemudian Juhardi menerangkan, saat tiba di lokasi acara pemilihan kadus sekira pukul 08.30 wiba,setelah selesai saya memilih ,saya duduk di teras postu sambil minum kopi bersama warga yang lainnya,kemudian datang ibu-ibu bertiga Parida Fariah,dan Kurnia masuk keruangan postu,saat itu saya mendengar di dalam ruangan ibu-ibu itu seperti nada marah-marah ke seseorang,dengan itu kami pun masuk kedalam ,saya,Markal dan bersama warga yang lainnya menanyai ibu-ibu yang sedang mengeluarkan kata nada marah.
Dimana seorang warga yang bernama Parida tidak terima nama suaminya tertera di dalam daftar di sebuah buku. Markal berkata,kalau memang tidak terima silakan tuntut ke ranah hukum,kemudian dengan nada keras markal menyuruh ketiga ibu-ibu itu keluar,kalau tidak keluar saya karungkn kalian,kata Markal.
Ketiga ibu itupun keluar, diluar (halaman postu) seorang ibu (Parida) dengan nada menantang berkata, “karungkanlah, karungkanlah”,setelah itu ibu yang bernama Fariah pulang ke rumah nya yang tidak jauh dari lokasi postu,di saat suasana sedikit tegang, ibu Farida mengaku kerudung yang ia pakai di tarik dari belakang oleh seorang,dan menuduh seseorang mencekik dirinya,sehingga mengakibatkan memancing suasa memanas.
Kata Juhardi kala itu saya ada di dekat ibu Parida,dan melihat dengan mata kepala saya sendiri,bahwa tidak ada sama sekali ibu Parida itu di cekik oleh seseorang,saya pun kaget dengan teriakan ibu Parida mengaku dirinya di cekik,beberJuhardi menerangkan.
Tidak sampai disitu, ketika suasana sedikit meredam,Juhardi bersama warga yang lain merangkul Markal di arahkan istrahat di teras rumah warga (Nilam) yang berdekatan dengan postu.Pada waktu bersaaman datang seorang laki-laki paruh baya (Mahbu) suami dari ibu Parida,dengan nada keras sambil membentangkan dada,”Siapa yang mau ngarungkan istriku”,mendengar itu saudara Markal keluar dengan nada menantang,Markal berkata “inilah saatnya kita ini sama-sama punya jenggot”,
Melihat suasana mangkin memanas,Juhardi menarik tangan Markal untuk menjauh dari suami Parida,markal di bawa masuk ke rumah warga (Hanum). Kemudian datang sorang laki-laki bernama Candra lansung menyerang Markal,dengan tangan kosong candra mengarahkan pukulan bertubi-tubi ke arah perut Markal,dengan sigap johardi merangkul Markal menjauh dari Candra ,sementara warga yang bernama iyan merangkul Candra dari belakang untuk memisahkan mencegah perbuatan Candra yang lebih brutal lagi.
Pada saat suasana mereda,dan pihak yang bertikai pulang ke rumah nya,Johardi bercerita yang bernama uwak juga sempat berkata keras dengan nada menantang sambil membawa kayu ukuran papan sepanjang 1 meter ,dengan nada keras,”Maju kalian jangan main keroyok”,ungkap Juhardi menuruti kata-kata uwak
Keterangan Juhardi di isi rekaman video menyaksikan kronologis kejadian,dengan tegas Juhardi siap bersaksi,yang melakukan pemukulan itu Candra,tanpa berkata sepatahpun Cadra lansung menyerang Markal,kemudian mengenai ibu Parida yang mengaku akibat kekerasan pisik yang di alaminya hingga di rawat di rumah sakit,sesungguhnya ibu Parida itu sebelumnya memang sudah mengalami keluhan jantung dan tensi darah tinggi.dan bahkan warga sungai tengah ini memang sudah mengetahui keluhan yang dialami Parida,tutur Johardi di rekaman video.